- Singha = yang lebih dikenal dengan Ped di Suckseed Movie
- Garn = teman Singha (cowo)
- Joy = kekasih Singha
- Meen = teman Joy (cewe)
- Ting = adik Joy (cowo)
Berawal dari Singha sedang mencari sebuah kaset di kamarnya sambil
bertanya ketemannya lewat telpon. Setelah menemukan kasetnya, Sing
(sapaan singkatnya) membuka facebook dan melihat status dari Joy “saya
ingin mati”. Sing pun mengajak Joy untuk berlibur ke pantai untuk
melepas penat bersama temannya Garn dan Meen.
Saat mereka bersenang senang minum minum, tiba tiba Joy seperti sudah
tidak sadarkan diri. Sing membopong Joy ke kamar dan pikiran bejat Sing
pun muncul (ASTAGAAA RUSAK IMAGE PED DI SUCKSEED!!). pas mau membuka
kancing pertama tiba tiba ada bingkai foto jatuh pecah, dan Joy kejang
kejang tidak jelas. Sing berteriak meminta bantuan kepada ke2 teman
lainnya. Meen terlihat kaget ,panik dan sedih. Garn yang tidak mengerti
apa apa menarik Sing keluar kamar dan memarahi Sing atas apa yang sudah
Sing lakukan, padahal Sing belum melakukan apa apa. Joy akhirnya
meninggal dengan mengeluarkan banyak darah dari mulut (engga jelas, tapi
akan jelas diakhir kalau ternyata Joy mengidap asma).
Singha memutuskan untuk membuang mayat Joy, ke aneh an mulai terjadi
dijalan karena mayat Joy yang dibagasi jatuh keluar dari bagasi. Sing
mengembaikan ke bagasi tapi bagasi tidak mau tertutup. Akhirnya mayat
Joy diletakkan di tempat duduk belakang bersebelahan dengan Meen. Meen
tampak sangat ketakutan melihat teman baiknya yang terbungkus kain dan
tidak bernyawa duduk disebelahnya. Sampai dijurang yang dilintasi air
ntah itu ada dimana, Sing dibantu Garn menggotong mayat Joy dan
melemparkannya ke jurang, dengan bunyi dramatis saat mayat terbentur
kebatu.
Esoknya semua barang Joy dibakar oleh Sing untuk melupakan semua
kenangan. Meen beberapa kali ingin melarikan diri tapi selalu dihalangi
oleh kedua lelaki ini, Meen berjalan ke loteng dan melihat pemandangan
sekaligus berteriak karena melihat mayat Joy mengapung menghampiri rumah
tempat mereka semua tinggal untuk liburan. Mayat Joy kembali seperti
tidak rela akan pembuangan yang tidak layak oleh kekasihnya sendiri.
Tidak tahu apa yang harus dilakukan, Sing memasukkan mayat Joy ke
koper berwarna pink milik Joy. Suara dramatis kembali terdengar saat
Sing mematahkan dengan paksa kaki Joy yang tidak muat masuk ke koper itu
(HANCUURRRR IMAGEE PEDD PEDD !! L). Tiba tiba ada seorang warga yang
ingin meminjam pembuka botol, sangking takutnya kalau Sing akan
ketakutan, Sing membawa pisau ditangan belakangnya untuk berjaga jaga.
Orang yang meminjam pembuka botol sempat curiga karena mendengar suara
teriakan Meen yang sudah di bekap oleh Garn, yang bikin curiga lagi
koper berisi mayat Joy jatuh dengan sendirinya dan menimbulkan suara
keras.
Berlanjut ke cerita membuang mayat Joy, koper berwarna pink berisi
Joy diletakkan di kursi belakang mobil bersebelahan dengan Meen. Ke
anehan terjadi lagi karena radio yang distel dimobil mengeluarkan suara
suara sesak Joy dan lagi stir mobil tidak bisa dikendalikan yang membuat
mobil menabrak pohon. Karena mobil tak bisa menyala, mereka ber3
berjalan kaki untuk menyelesaikan masalah mayat. Tanpa perkiraan mereka
berjalan ke arah kerumunan orang banyak, Meen yang melihat peluang
berlari secepat mungkin. Sing menarik, lalu mendorong dengan kasar Meen
ke tanah untuk menyelesaikan masalah ‘bersama – sama’, Garn yang tidak
suka melihat tingkah temannya ini yang makin lama makin seperti
psikopat, Garn menodongkan pistol ke Sing. Sementara mereka ber2
bersitegang, Meen berlari lagi ke arah kerumunan orang banyak mencari
pertolongan yang jaraknya tidak jauh lagi. Ke anehan terjadi lagi saat
pegangan koper copot, jadi Garn yang mengejar Meen dan Sing mengurus
mayat Joy.
Garn ingin menembak Meen jika Meen tetap berjalan untuk meminta
pertolongan, tak disangka Meen tetap berjalan dengan tidak takut pada
pistol yang sudah megarah ke Meen. Dilain tempat, Sing jadi semakin
kesal dengan mayat Joy yang selalu merepotkan dan membuat ke anehan
tidak jelas. Sing memukul koper dengan batu hingga koper retak dan
terbuka sedikit, mata merah Joy pun terlihat terbuka seperti menyala
marah. Setelah dikubur, Sing menerima telpon dari Garn untuk secepatnya
meninggalkan tempat itu. Telpon Sing terjatuh diatas mayat Joy dikubur,
saat mengambilnya tangan Sing ditarik oleh tangan pucat Joy. Setelah
mengambil telpon, Sing menuangkan minyak tanah ke area mayat Joy dikubur
untuk dibakar.
( Singha )
Suara suara misterius terdengar lagi, yang membuat Sing ketakutan dan
dikeluarkannya pisau yang dibawa Sing. Di beset besetkan pisau diudara
mengarah ke suara suara Joy yang samar berpindah pindah tempat, tepat
saat Sing berbalik pisau terbesetkan tepat sekali ke leher Garn, Garn
jatuh seketika. Saat itu juga polisi bersama Meen sudah berada di tempat
kejadian melihat Sing dengan muka muram sudah membunuh kekasih dan
sahabatnya sendiri dengan tak sadar, mengambil pistol yang ada di Garn
dan ingin menembakkannya ke kepala nya sendiri. Tetapi pistol itu
hanyalah pemantik mengeluarkan api kecil. Sing tertawa kecil, lalu
menyambarkan api ke tanah yang sudah dialiri minyak tanah dan menjalar
juga ke tempat kembang api?. Alhasil Sing mati dengan terbakar sambil
tersenyum stress, dan disertai kembang api yang cantik.
( Meen dihantui oleh arwah Joy )
Setelah ke3 temannya meninggal, yang tersisa hanyalah Meen, namun
Meen tidak ingin berziarah dengan tidak tahu apa alasannya. Meen pun
diganggu oleh Joy dan Meen hampir mati tercekik rambut Joy jika saat itu
tidak ada orang yang tiba tiba datang menyalakan lampu. Meen flashback
ke masa lalu nya dimana ia berjanji dengan Joy untuk bisa berteman
bersama sama untuk selamanya, buku dengan tulisan Joy pun dihapusnya
dengan kasar sampai robek halaman tersebut. Dengan suasana hati tidak
baik ditambah lagi dengan isu isu gossip yang menyebar di mading, toilet
dan meja sekolah dengan tinta merah membuat Meen menjadi sangat
terpukul hatinya. Saat membersihkan tulisan di toilet, Meen akhirnya
mengetahui siapa dalang dari semua ini. Seorang perempuan lah yang
ternyata mencoret coret se isi sekolah dengan isu jelek Meen. Meen marah
besar dan ternyata yang membuatnya lebih marah adalah karena perempuan
ini membantu Ting, adik Joy, yang mempunyai ide untuk membuat gossip
agar Meen dibenci seisi sekolah karena sok cantik.
( Meen membersihkan tulisan di toilet )
Perkataan tajam Ting membuat Meen teringat terus akan kejadian
kematian temannya tersebut. Saat ada acara penerimaan murid baru
disekolahnya, Meen mendengar bisikan bisikan misterius dari Joy lagi
yang membuat Meen berlari mengikuti suara tersebut sampai di atas gedung
sekolah. Pintu pun tertutup dan Meen tidak bisa kembali karena kakinya
seperti dikendalikan yang membuat Meen jatuh seperti bunuh diri dan
jatuhnya persis dipanggung tempat dia harus berbicara sebagai perwakilan
sekolah. Flash back lagi kalau ternyata, Joy mati karena Meen tidak
segera memberikan alat bantu asma Joy, ya ini dia yang aslinya membuat
Joy mati kejang engga jelas. Meen tidak memberikan alat asma nya karena
melihat pesan di ponsel Joy, yang saya engga ngerti artinya apa. Memang
secara otomatis setelah Joy meninggal, Meen lah yang idola kan
sekolahnya sebagai pengganti kalau awalnya Joy lah primadona sekolah.
( Meen membiarkan temannya terserang asma, dengan tidak segera memberikan alat bantu nafas Joy )
Lari kelain cerita, mama Ting menyogok guru olah raga nya untuk
membuat Ting lebih mewakili dan memenangkan perlombaan sekolah untuk
berlomba loncat indah. Ting yang tidak tahu menahu apa apa sebagai
perwakilan sekolah membuat teman temannya merasa kesal, apalagi hari itu
Ting telat latihan yang membuat teman temannya berpikir kalau Ting
sombong karena sudah jago dan tak perlu latihan. Karena telat latihan
Ting latihan saat sendirian mungkin sore hari, kesepian ini membuat
perasaan Ting jadi tidak enak. Ya memang tiba tiba kaki Ting terpeleset
(alias ditarik kakanya, Joy) dan membuat Ting harus menggunakan tongkat
untuk berjalan.
( Suasana di rumah Ting saat dihantui kakanya, Joy )
Balik lagi ke cerita Joy, Arwah Joy menghantui keluarganya seperti
ingin mengatakan sesuatu yang belum terselesaikan. Saat mati lampu
terjadi dirumah Joy, Ting (adik Joy) mencari saklar untuk menaikkan
listrik agar kembali menyala. Tapi tidak mau menyala setelah ber kali
kali dicoba. Ntah tidak jelas bagaimana, tiba tiba mama Joy (yang
pastinya juga mama Ting, saya ulang lagi supaya engga bingung, karena di
filmnya pasti akan sedikit bingung) datang dan berkata kepada Ting
untuk berhenti berusaha menyalakan lampu (mungkin mamanya tahu kalau
lampu mati atas perbuatan Joy) dan menyatakan kalau Joy sudah membuat
malu keluarga. Ting tidak mau kakaknya disalahkan, Ting berteriak kepada
mamanya kalau mamanya dengan Joy sama saja. Mama Ting akhirnya
mengurung diri dikamar.
Ting merasa sangat bersalah dan berteriak minta maaf, usaha
menggunakan tongkat untuk naik ke lantai atas menyusul mamanya gagal
karena kakinya yang masih sakit karena patah. Ting terjatuh dengan
tertimpa koper pink punya Joy pas dengan terlihatnya mata Joy yang
terbuka lebar di sela retaknya koper akibat hantaman batu Sing lalu.
Arwah Joy berusaha keluar dari koper dengan kaki yang patah, dengan
bentuk kaki tidak jelas. Sesegera mungkin Ting yang ketakutan memukul
koper yang adegan si Joy berusaha keluar dari koper, dengan kayu panjang
pajangan baju ballet Joy masa kecil. Tersadar kalau koper berubaha
menjadi koper berisi boneka boneka, Ting segera naik menyusul mamanya.
Dan benar saja mama nya yang sedang duduk dipinggir kasur sedang
memegang gunting bersiapa menancapkan untuk bunuh diri untuk menyusul
anaknya, sambil memegang sprei kasur yang keangkat dengan isi roh Joy
pastinya. Mama Ting berkata kalau sebenarnya mama Ting tidak benar benar
bermaksud mengusir Joy dari rumah dan mama Ting sangat sayang sama Joy.
Joy punya ranking teratas. Hal inilah yang membuat mama Ting ingin Ting
mendapatkan ranking piagam juga seperti kakanya, Joy.
Video masa kecil Joy terputar di televisi dengan bicara ikuti aku
ikutii akuu, suara Joy saat kecil ini membuat mama Joy semakin ingin
ikut dengan Joy. Ting menahan mamanya karena hanya mama lah yang
dipunyai Ting saat ini.
Flashback kembali terjadi kalau ternyata Joy hamil atas perbuatannya
dengan Singha. Mama Joy menyuruh Joy untuk meminta pertanggung jawaban
dengan Singha. Tetapi Singha ingin Joy untuk menggugurkannya. Hal inilah
yang menyebabkan mama Joy mengusir Joy. Dan semua kebingungan terjawab
di akhir kalau ternyataaaa setelah Joy di usir mamanya, Joy status “saya
ingin mati” dan Singha pun mengajak nya berlibur untuk melupakan
masalah ini sejenak.
THE END..